Thursday, August 27, 2015

PROSES KERJA

Proses Kerja
A.    Langkah Pembongkaran Bagian Belakang
                                                                                    1.     Dongkrak mobil bagian belakang dan ganjal ban depan.
                                                                                    2.     Lepaskan ban belakang untuk memudahkan pekerjaan dan gunakan ban sebagai penyangga mobil.
                                                                                    3.     Buka mur baut “U” dengan menggunakan kunci 19mm ring

 
  4.     Buka mur baut tengah dengan menggunakan kunci 14mm ring.
                                                                                    5.     Setelah mur baut tengah terbuka, keluarkan pegas daun satu persatu.
Perhatikan:
ü  Kondisi pegas daun, retak atau aus yang berlebihan, sehera diganti!
ü  Klem pegas daun rusak atau putus, segera diganti!
ü  Kondisi baut “U”, retak, aus, atau ulirnya rusak, segera diganti!
ü  Ulir baut center pegas daun, rusak atau aus, segera diganti!

B.    Langkah Pemasangan Bagian Belakang
                                                                                    1.     Pasang baut tengah pada dudukannya.
                                                                                    2.     Masukkan satu persatu pegas daun secara berurutan.
                                                                                    3.     Pasang mur baut tengah, kunci dengan menggunakan kunci 14mm ring.
                                                                                    4.     Pasang baut “U” dan kunci dengan menggunakan kunci 19mm ring.
                                                                                    5.     Dongkrak mobil bagian belakang lalu pasang ban.

C.    Merawat Sistem Suspensi
Jangan mengabaikan kelengkapan alat keselamatan dan kenyamanan kendaraan anda. meskipun kecil tetapi bisa berarti besar untuk keamanan. Misalnya: komponen suspensi yang berfungsi meredam getaran selama ban berputar di jalan yang dilintasinya, Shock absorber memiliki kemampuan meredam ayunan pegas daun pada komponen penyangga roda sehingga ruang penumpang tetap terasa nyaman tanpa guncangan (body roll). Terlebih, jika melintas di jalan bergelombang dan berlubang.
Begitu pula dengan (suspension-arem) dan (ball-joint) yang bertugas mencengkram (shock absorber) dan pegas. Perlengkapan tersebut juga belum sempurna tanpa stabilizer. Bagian ini tidak bisa disepelekan karena memiliki fungsi penting. Namanya saja stabilizer, maka tidak lain sebagai peredam goyangan badan kendaraan saat menikung, agar mobil tidak terguling akibat dorongan balik pegas daun yang tertekan saat berbelok.
Bila keadaan seperti itu maka hindari jalan berlubang. Jika terpaksa melaluinya, sebaiknya lambatkan kecepatan kendaraan sebelum melintasi jalan berlubang.
Selain itu, kendaraan jangan dipaksa membawa beban yang melebihi kapasitas angkutnya. Satu kali, dua kali, boleh saja. Bila terlalu sering, nilai elastisitas komponen suspensi akan melemah dan tidak mampu bekerja maksimal.
Kebersihan komponen juga harus dijaga terutama dari endapan  dan pengaruh debu. Misalnya, karet penutup (shock absorber) yang diandalkan untuk mencegah penyusutan benda asing ke sistem hidrolik, sering kali lebih dahulu rusak dibanding komponen lain. Komponen ini akan semakin mudah robek jika tidak dibersihkan secara berkala.
Bentuk lain perawatan berkala adalah melakukan pengecekan dan pelumasan komponen suspension arm) roda belakang mobil setiap 40.000 Km dengan pelumas (grase) agar tidak kering.
Bila sudah terlanjur aus, segera ganti dengan yang baru karena kalau diabaikan maka mengakibatkan roda belakang kehilangan keselarasannya (geometri berubah total dibagian (castoor,camber, toe). Kalau (torsion beam) sudah rusak tidak mungkin lagi diperbaiki.
D.    Pendiagnosaan
1.  Masalah yang dihadapi
Ada beberapa masalah yang penulis temukan pada saat penulis melakukan praktik kerja industri di anatarnya adalah :
F Adanya praktik atau teori yang belum diberikan pada saat pelajaran di sekolah.
F Penggunaan sarana-prasarana yang belum di kenalkan.
2.  Penanganan Masalah
Dalam penanganan masalah yang penulis hadapi tidak lain yaitu petunjuk pada instruktur yang menanganinya, bagaimana supaya masalah yang ada dapat diselesaikan dengan benar. Selain itu penulis juga harus mempunyai kepercayaan diri atas solusinya yang telah penulis dapatkan dari instruktur kerja. Semua tindakan tidak akan tercapai tanpa adanya keinginan, niat dan doa.