BAB. II
PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan
Secara Teori
2.1.1 Pengertian Suspensi
Sistem
suspensi menghubungkan axle dan bodi mencegah penyaluran getaran dan impact
secara langsung dari permukaan jalan ke kendaraan selama beroperasi, sehingga
mencegah kerusakan terhadap bodi dan chargo, dan juga membantu memberi
kenyamanan bagi pengendara.
Sistem
suspensi berperan meneruskan gaya gerak dari roda-roda penggerak atau daya
pengereman ke masing-masing roda atau gaya centrifugal, dan sebagainya. Pada
belokan, ke bodi menyetabilkan kondisi perjalanan terhadap keadaan permukaan
jalan yang beragam.
Sistem
supensi terletak diantara roda-roda dan kendaraan, dan dirancang untuk menyerap
kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenikmatan dan stabilitas
kendaraan serta memperbaiki kemampuan cengkeraman roda terhadap jalan.Suspensi
terdiri dari pegas (shock absorber, stabilizer) dan sebagainya.
Pada umumnya suspensi dapat digolongkan menjadi suspensi Tipe Rigrid (Rigrid
Axle Suspention) dan Tipe Bebas (Independent Suspensi).
Suspensi menghubungkan bodi kendaraan dengan
roda-roda dan berfungsi sebagai berikut :
F Selama berjalan, menyetabilkan kendaraan
dengan roda, menyerap getaran oskilasi dan kejutan dari permukaan jalan, hal
ini untuk melindungi penumpang dan barang agar aman, serta menambahkan
kenyamanan dan stabilitas.
F Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke
bodi melalui gesekkan antara jalan dengan roda.
F Menopang body pada axle dan memelihara letak
geometris antara bodi dan roda-roda.
2.1.2 Persyaratan
Suspensi
1. Dapat
mengurangi vibrasi dan tumpukkan. Dapat melindungi bodi, penumpang dan muatan.
2. Dapat
menyalurkan tenaga pendorong dan tenaga pengereman. Dapat menjaga roda agar
posisinya benar selaras dengan bodi nya seperti ditentukan sebelumnya.
3. Dapat menjaga kemampuan untuk
bergerak. Dapat mengontrol gerak roda yang selaras dengan bodi dan permukaan
tanah.
Persyaratan ini mempunyai banyak hal-hal yang
bertentangan. Contohnya pengendara yang lebih baik melibatkan hal yang sulit
untuk meningkatkan kemampuan gerak. Maka susunannya dibuat untuk mencapai hasil terbaik yang sesuai dalam aplikasi yang
dimaksud (misalnya mobil sport dakar, mobil penumpang mewah, mobil penumpang
populer, wagon, van, dan lain-lain)
2.1.3 Komponen
Suspensi
A. Shock Absorber
Dalam menyerap kehutan-kejutan, pegas harus bekerja sama dengan shock absorber.
Tanpa shock absorber, pegas akan bergetar naik turun lebih lama. Shock absorber
mampu meredam gerakan seketika dan mebuangnya menjadi energi panas.
Gambar 1.1 Shock Absorber
B. Model-Model
Suspensi
Menurut konstruksinya ada dua model utama suspensi, yaitu suspensi poros
keras, dan suspensi bebas.
2.1.4 Menyiasati Instabilitas
Sistem Suspensi Pegas Daun Konvensional
Pernahkah anda mengemudikan Toyota Land Cruiser seri 40 atau Jeep seri lama
(CJ-7 atau yang lebih tua) atau Land Rover seri tua?, Bagaimanakah rasanya?
Tapi mengendarainya bukan di medan Off Road.
Di medan offroad tentu mereka jauh lebih nyaman dari mobil 4x2 meskipun
sekelas Fortuner VNT maupun Pajero Sport Dakar. Kali ini di jalan raya dengan
kecepatan normal. Adakah rasa kurang stabil atau oleng?, Rasakan terutama pada kecepatan
tinggi atau pas ditikungan, atau dikemudikan dengan sedikit zig-zag misalnya
ketika menyalip kendaran lain, setir diputar kekanan dan cepat kembali lurus ke
depan.
Anda akan merasakan dorongan sentrifugal yang mengangkat mobil anda. Akan
semakin mudah merasakan jika anda membawa mobil baru, karena ada pembanding.
Kenapa demikian? Penyebab utamanya adalah sistem suspensi Pegas Daun (Leaf Spring) terlebih depan belakang,
mengapa demikian?
Sebelum membahas lebih jauh, mari pahami terlebih dahulu tentang apa itu
pegas daun. disebut pegas daun bukanlah bahan dasarnyaberasal dari daun, tetapi
plat baja keras agar tidak bisa bengkok. Untuk menjamin kelenturan, pegas daun
disusun dari beberapa lembar plat baja tipis dan diikat mati dengan rumah as
roda tengah. Panjang setiap lembarnya tidak sama. Yang paling panjang umumnya
berada dilapisan paling atas dan semakin kebawah semakin pendek. Dengan
tumpukan model seperti itu maka sifat pegas daun semakin ke ujung akan semakin
lentur, Lembaran-lembaran tersebut mirip dengan daun tertentu, sehingga
dinamakan pegas daun.