Thursday, August 27, 2015

PEMBAHASAN SECARA TEORI

BAB. II
PEMBAHASAN

2.1    Pembahasan Secara Teori
2.1.1    Pengertian Suspensi
   Sistem suspensi menghubungkan axle dan bodi mencegah penyaluran getaran dan impact secara langsung dari permukaan jalan ke kendaraan selama beroperasi, sehingga mencegah kerusakan terhadap bodi dan chargo, dan juga membantu memberi kenyamanan bagi pengendara.
   Sistem suspensi berperan meneruskan gaya gerak dari roda-roda penggerak atau daya pengereman ke masing-masing roda atau gaya centrifugal, dan sebagainya. Pada belokan, ke bodi menyetabilkan kondisi perjalanan terhadap keadaan permukaan jalan yang beragam.
   Sistem supensi terletak diantara roda-roda dan kendaraan, dan dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenikmatan dan stabilitas kendaraan serta memperbaiki kemampuan cengkeraman roda terhadap jalan.Suspensi terdiri dari pegas (shock absorber, stabilizer) dan sebagainya.
Pada umumnya suspensi dapat digolongkan menjadi suspensi Tipe Rigrid (Rigrid Axle Suspention) dan Tipe Bebas (Independent Suspensi).
    Suspensi menghubungkan bodi kendaraan dengan roda-roda dan berfungsi sebagai berikut :
F Selama berjalan, menyetabilkan kendaraan dengan roda, menyerap getaran oskilasi dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk melindungi penumpang dan barang agar aman, serta menambahkan kenyamanan dan stabilitas.
F Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekkan antara jalan dengan roda.
F Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan roda-roda.

2.1.2    Persyaratan Suspensi
1.    Dapat mengurangi vibrasi dan tumpukkan. Dapat melindungi bodi, penumpang dan muatan.
2.    Dapat menyalurkan tenaga pendorong dan tenaga pengereman. Dapat menjaga roda agar posisinya benar selaras dengan bodi nya seperti ditentukan sebelumnya.
3.    Dapat menjaga kemampuan untuk bergerak. Dapat mengontrol gerak roda yang selaras dengan bodi dan permukaan tanah.
Persyaratan ini mempunyai banyak hal-hal yang bertentangan. Contohnya pengendara yang lebih baik melibatkan hal yang sulit untuk meningkatkan kemampuan gerak. Maka susunannya dibuat untuk mencapai  hasil terbaik yang sesuai dalam aplikasi yang dimaksud (misalnya mobil sport dakar, mobil penumpang mewah, mobil penumpang populer, wagon, van, dan lain-lain)

2.1.3    Komponen Suspensi
A.    Shock Absorber
Dalam menyerap kehutan-kejutan, pegas harus bekerja sama dengan shock absorber. Tanpa shock absorber, pegas akan bergetar naik turun lebih lama. Shock absorber mampu meredam gerakan seketika dan mebuangnya menjadi energi panas.




        Gambar 1.1  Shock Absorber
B.    Model-Model Suspensi
Menurut konstruksinya ada dua model utama suspensi, yaitu suspensi poros keras, dan suspensi bebas.
2.1.4    Menyiasati Instabilitas Sistem Suspensi Pegas Daun Konvensional
Pernahkah anda mengemudikan Toyota Land Cruiser seri 40 atau Jeep seri lama (CJ-7 atau yang lebih tua) atau Land Rover seri tua?, Bagaimanakah rasanya? Tapi mengendarainya bukan di medan Off Road.
Di medan offroad tentu mereka jauh lebih nyaman dari mobil 4x2 meskipun sekelas Fortuner VNT maupun Pajero Sport Dakar. Kali ini di jalan raya dengan kecepatan normal. Adakah rasa kurang stabil atau oleng?, Rasakan terutama pada kecepatan tinggi atau pas ditikungan, atau dikemudikan dengan sedikit zig-zag misalnya ketika menyalip kendaran lain, setir diputar kekanan dan cepat kembali lurus ke depan.
Anda akan merasakan dorongan sentrifugal yang mengangkat mobil anda. Akan semakin mudah merasakan jika anda membawa mobil baru, karena ada pembanding. Kenapa demikian? Penyebab utamanya adalah sistem suspensi Pegas Daun (Leaf Spring) terlebih depan belakang, mengapa demikian?

Sebelum membahas lebih jauh, mari pahami terlebih dahulu tentang apa itu pegas daun. disebut pegas daun bukanlah bahan dasarnyaberasal dari daun, tetapi plat baja keras agar tidak bisa bengkok. Untuk menjamin kelenturan, pegas daun disusun dari beberapa lembar plat baja tipis dan diikat mati dengan rumah as roda tengah. Panjang setiap lembarnya tidak sama. Yang paling panjang umumnya berada dilapisan paling atas dan semakin kebawah semakin pendek. Dengan tumpukan model seperti itu maka sifat pegas daun semakin ke ujung akan semakin lentur, Lembaran-lembaran tersebut mirip dengan daun tertentu, sehingga dinamakan pegas daun.